Monday, October 26, 2015

Le’ Latin Vulgaire atau Bahasa Latin Populer pada Masa Gaule – Romawi // Part II

Dari Latin Vulgaire ke I »Ancien Francais »
Dalam pembentukan suatu bahasa, pelbagai peristiwa pastilah mengiringi proses terjadinya bahasa yang dimaksud; dalam hal ini bahasa Perancis pun tidak luput dari kejadian—kejadian yang mengiringinya, yaitu dengan datangnya serangan-serangan dari pelbagai cabang suku bangsa yang dikenal sebagai suku bangsa Germanik.
Le’ Latin Vulgaire atau Bahasa Latin Populer pada Masa Gaule – Romawi // Part II
suku bangsa Germanik.
Suku Bangsa Germanik dan bahasa Germanik
Jatuhnya kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476, adalah suatu peristiwa yang méngakhiri serangkaian peristiwa sebelumnya yang mewarnai keberadaan kekuasannya di wilayah yang didudukinya. Selama kurang lebih 5 abad kekuasaan Romawi, khususnya di wilayah Gaule, harus menghadapi ulah Grmnanik. Sebenarnya suku bangsa ini mampu berkuasa di wilayah Barat Eropa, dan meniatuhkan kekuasaan Romawi lebih awal, namun karena bangsa Germanik ini tidak pernah bersatu, bahkan seringkali justru bertikai satu dengan lainnya, maka mereka tidak pernah berhasil menguasai secara penuh wilayah Barat. Kondisi internal ini jusatru dimanfaatkan penguasa Romawi untuk kepentingan mereka dengan cara memperalat kelompok satu untuk menghadapi kelompok iainnya.

Untuk melihat pengaruh bahasa Germanik terhadap bahasa Latin populer atau Roman yang adalah bahasa vernacular, perlu diperhatikan juga kata-kata yang dipinjam dari bahasa bangsa iainnya seperti qari Romawi Selatan sukubangsa Goth (Visigoth dan Ostrogoth), serta sukubangsa Frank. Bangsa/penguasa Romawi selaiu terlibat hubungan dengan sukubangsa Germanik, hubungan ini bisa bersifat damai, tetapi bisa juga berupa konfiik fisik. Maka kata-kata pinjaman yang berasal dari bahasa Germanik akan memperlihatkan hakekat hubungan yang menjalin kedua bangsa dan penguasa ini.

Adapun kata-kata yang khusus dipinjam merupakan kata-kata yang masuk dalam perbendaharaan kesehatan, a.I sapo (latin) berasal dari saipo (germanik), kata Germanik b/und diserap menjadi blond, karena kebanyakan manusia sukubangsa Germanik memiliki gen yang menghasilkan rambut berwarna demikian, dan orang-orang Germanik menghasilkan semacam krim rambut yang bisa membuat rambut berwarna blond, atau pirang, dan warna sekaiigus krim ini sangat disukai oleh orang-orang Romawi. Sebaiiknya, orang Germanik juga mengagumi potongan rambut pendek tentara Iegionnaire Romawi yang dalam bahasa Latin disebut ca/vus dan diserap menjadi kahl dalam bahasa German. Di perbatasan wilayah, para légionnare /tentara Romawi belajar cara memasak dari tentara Germanik yaitu memanggang bahan makanan, khususnya daging, yang dalam bahasa germanik adl. Rosten yang menjadi rétir dalam bahsa Latin dan Perancis modern.

Gejala lainnya adaiah bahwa sejak abad I Masehi, banyak laki-laki Germanik masuk ke dalam pasukan militer Romawi, bahk.an pada abad 4 M, mayoritas tentara adl. Bangsa Germanik. Dan karena mereka memiliki secara genetis memiliki persyaratan militer selain ketrampiian pengetahuan yang baik, maka karier mereka cepat meiesat, banyak di antara mereka menduduki posisi militer yang penting dan berkuasa, atau mereka pindah ke jabatan sipil, sehingga tidaklah mengherankan banyak istilah militer berasal dari bahasa Germanik : helm > heaume > ancien francais , brant > brande dalam francais >garder, etc.


Salah satu cara penguasa Romawi mengikat bangsa Germanik ke dalam alam budaya Latin adalah dengan menjadikan mereka ”coIon” yaitu penduduk asing yang diperlakukan setara, dan petani. Banyak juga yang datang dan bermukim setelah mereka menjalani tahanan sebagai taawanan perang, dan karena banyak tanah kosong atau tanah yang ditinggalkan pemilik sebelumnya, maka mereka memperoleh hak pengelolaan tanah yang kemudian menjadi miliknya. Demikianlah mereka berassimilasi baik sebagai kelompok manusia maupun dalam bahasa, dan orang-orang Gaulois yang tidak memiliki, secara alami, kepintaran dalam aristekture, belajar membangun rumah tinggal dan peralatan rumah tangga dari bangsa Germanik, maka gmunsullah perbendaharaan kata dalam idang ini, eg: bétir, crosse, bane,’ etc. Demikialah cara-cara penguasa Romawi dalam menghadapi bangsa Germanik, mengalahkan, memberdayakan demi kepentingan kerajaan Romawi.

No comments:

Post a Comment